Monday, April 14, 2008

Daun Di Musim Luruh

Pada suatu pagi hari di sebuah musim luruh, seorang anak bekerja menyapu halaman luar sebuah asrama. Pohon-pohon yang rendang di sekitar situ berguguran daunnya. Walaupun bekerja dengan rajin dan teliti menyapu dedaun yang gugur, halaman masih dikotori dengan ranting dan daun.

"Aduh penatnya. Biarpun menyapu dengan tekun setiap hari tentu saja esok kotor lagi. Bagaimana caranya ya supaya aku tidak harus bekerja terlalu keras setiap hari?" sambil masih memegang penyapu, si anak sibuk memutar otak memikirkan cara yang terbaik.

Warden asrama yang melintas di situ menghampiri dan menyapa, "Selamat pagi Anakku, kenapa kamu mengelamun? Apakah yang sedang kamu fikirkan?"

"Eh, selamat pagi Pakcik. Saya sedang berfikir mencari jalan supaya halaman ini tetap bersih tanpa harus menyapunya setiap hari. Dengan begitu kan saya boleh mengerjakan yang lain dan tidak harus selalu menyapu seperti sekarang ini."

Sambil tersenyum si warden asrama menjawab, "Bagaimana kalau kamu cuba menggoyangkan setiap pohon agar daunnya jatuh lebih banyak. Siapa tahu, dengan lebih banyak daun yang gugur, paling tidak besok daunnya tidak mengotori halaman dan kamu tidak perlu menyapu."

"Wah idea Pakcik hebat sekali!" segera dia berlari ke batang pohon dan menggoyang-goyangkan sekuat tenaga. Semua pohon diperlakukan sama, dengan harapan, setidaknya besok dia tidak perlu menyapu lagi.

"Boleh berehat satu hari tidak bekerja," katanya dalam hati dengan gembira.

Malam hari si anak pun tidur dengan nyenyak dan puas. Ketika bangun keesokan harinya, cepat-cepat dia berlari keluar kamar. Seketika harapannya berubah kecewa apabila melihat halaman yang bersih kembali dipenuhi dengan daun-daun.

Saat itu pula si warden sedang ada di luar dan memperhatikan tingkahlakunya sambil berkata, "Anakku, musim gugur adalah fenomena alam. Bagaimanapun kamu hari ini bekerja keras menyapu daun- daun yang gugur, esok hari akan tetap ada daun-daun yang gugur untuk di bersihkan. Kita tidak boleh mengubah alam supaya sesuai dengan kemahuan kita. Daun yang harus gugur, tidak boleh ditahan atau dipaksa gugur. Maka jangan kecewa kerana harus bekerja setiap hari. Nikmati pekerjaanmu dengan hati yang senang, setuju?" kata si warden asrama memberikan sebuah pelajaran hidup yang begitu bererti.

"Setuju pakcik. Terima kasih atas pelajarannya, " segera dia berlari menghampiri penyapunya.

MORAL KISAH INI:

Pembaca yang budiman,

Kalau kita bekerja dengan keadaan hati yang tidak gembira, maka semua pekerjaan yang kita lakukan akan terasa berat dan mudah timbul perasaan bosan.

Pepatah mandarin mengatakan:

Jin tian de shi qing jin tian zuo, Ming tian hai you xin gong zuo. (Selesaikan pekerjaan hari ini dengan baik, esok masih ada pekerjaan baru yang harus diselesaikan).

Kalau kita telah mampu menikmati setiap pekerjaan dengan penuh kesedaran dan tanggungjawab, maka setiap hari ini pasti menjadi hari kerja yang membahagiakan dan setiap hari esok menjadi harapan yang diimpikan, sehingga kita boleh dengan bangga mengatakan bahawa bekerja adalah ibadah...

Sumber: Daun Di Musim Gugur oleh Andrie Wongso

No comments: